Kaos partai identik dengan warna mencolok, desain besar, dan logo politik yang menutupi hampir seluruh bagian depan dan belakang. Buat sebagian orang, apalagi anak muda, kaos ini sering jadi bahan candaan. Tapi sebenarnya, apa sih alasan di balik ejekan itu?
1. Desain yang Terlalu “Terlihat Gratisan”
Banyak anak muda menganggap kaos ini kurang estetik. Warna-warnanya biasanya terang banget, seperti oranye, kuning, atau hijau neon, dengan desain logo besar yang jarang nyatu sama gaya fashion sehari-hari. Apalagi kaos ini sering dibagikan gratis, jadi kesannya jauh dari fashion item yang eksklusif.
2. Kualitas Bahan yang Nggak Konsisten
Kaos ini umumnya diproduksi massal dengan biaya rendah, sehingga kualitas bahan sering tipis, mudah melar, atau cepat pudar. Anak muda yang terbiasa pakai kaos brand lokal atau streetwear dengan kualitas premium otomatis bakal ngerasa beda banget saat pakai kaos ini.
3. Kaos Partai itu Identitas Politik yang Bikin Canggung
Anak muda biasanya lebih nyaman berekspresi tanpa atribut politik yang terlalu menonjol. Memakai kaos ini berarti lo otomatis “terlihat” mendukung partai tertentu, meski mungkin cuma pakai karena gratis. Buat banyak orang, ini bikin nggak nyaman.
4. Konteks Pemakaian yang Nggak Masuk
Jarang ada anak muda yang akan pakai kaos ini buat nongkrong di kafe, main ke mall, atau OOTD. Kaos ini lebih sering dipakai buat tidur, kerja bakti, atau acara santai di rumah. Akhirnya, begitu dipakai di luar konteks itu, gampang banget jadi bahan bercandaan.
5. Kaos Partai Dipandang Sebagai Anti-Fashion Item
Tren fashion anak muda sekarang condong ke desain minimalis, warna earth tone, dan potongan yang rapi. Tapi kaos dengan desain penuh logo dan warna ngejreng jelas berlawanan. Bagi mereka yang mengikuti tren ini, kaos partai terasa “melawan arus” secara visual.
Tapi Nggak Semua Kaos Partai Harus Dibuang
Meski sering diejek, banyak anak muda kreatif yang memodifikasi kaos ini jadi fashion item unik. Ada yang memotongnya jadi crop top, mengubah warna lewat tie dye, atau menambahkan patch dan bordir. Hasilnya? Kaos partai bisa jadi streetwear yang anti-mainstream.
Fashion itu soal kreativitas. Bahkan kaos partai pun bisa diubah jadi sesuatu yang keren kalau lo mau bereksperimen.